Menulis Skenario, Drama Misteri, Drama Laga Action, Melodrama, Drama Sejarah, Dokumenter, Adat Istiadat, Biografi, Propaganda, Layanan Masyarakat, Layanan Niaga
Jenis ini dapat dibagi lagi menjadi beberapa bagian.
- Kriminal, misteri yang sangat terasa unsur ketegangannya/st/s/asyzse, dan biasanya menceritakan seputar kasus pembunuhan atau pe-merkosaan. Si pelaku biasanya akan menjadi semacam misteri karena penulis skenario memperkuat alibinya. Sering kali dalam cerita jenis ini, beberapa tokoh bayangan dimasukkan untuk me-ngecoh penonton.
- Horor, misteri yang bercerita tentang hal-hal yang berkaitan dengan roh halus atau makhluk yang menakutkan, semacam setan. Skenario jenis ini harus mampu membuat penonton merasa takut, ngeri, dan tegang. Untuk memancing ketegangan, Subyektif Camera dapat dilakukan. Jika penonton tidak takut menyaksikan cerita misteri ini, berarti penulis gagal membuat cerita horor. Contoh sinetron horor, di antaranya Kismis, TV Misteri, Di Sini Ada Setan, Kamu Takut? Aku Juga, FTV Misteri, dan Iain-Iain.
- Mistik, misteri yang bercerita tentang hal-hal yang bersifat klenik, perdukunan, atau unsur gaib. Dalam hal ini, observasi menjadi satu hal yang perlu dilakukan oleh penulis skenario, jika memang tidak paham tentang masalah klenik ini. Atau, kita juga dapat mempelajarinya melalui buku-buku. Contoh tayangan televisi yang termasuk dalam jenis ini, antara lain Dunia Lain, Legenda Misteri, Ekspedisi A/am Gaib, dan FTV Babi Ngepet.
- Modern, cerita drama yang lebih banyak menampilkan adegan perkelahian atau pertempuran, namun dikemas dalam settingyanq modern. Contoh jenis sinetron ini, misalnya Deru Debt/, Darah dan Cinta, Gejolakliwa, dan RajaJalanan.
- Tradisional, cerita drama yang juga menampilkan adegan laga, namun dikemas secara tradisional. Beberapa sinetron yang ter¬masuk jenis ini, antara lain Misteri Gunung Merapi, Dendam Nyi Pelet, Angling Dharma, Jaka Tingkir, dan WaliSongo.
Untukjenis drama laga ini biasanya skenario tidak banyak memakai dialog panjang, tidak seperti skenario drama tragedi atau melodrama yang kekuatannya terletak pada dialog. Jenis ini lebih banyak mengandalkan action sebaqai dayatarik tontonannya. Penonton harus bisa merasakan semangat dalam menonton film ini.
Skenario jenis ini bersifat sentimental dan melankolis. Ceritanya cenderung terkesan mendayu-dayu dan mendramatisir kesedihan. Emosi penonton dipancing untuk merasa iba pada tokoh protagonis dengan menampilkannya sedemikian rupa. Penulis skenario cerita jenis ini jangan sampai terjebak untuk membuat alur yang lambat. Konflik tetap harus runtun dan padat. Justru dengan konflik yang bertubi-tubi pada si tokoh, akan semakin membuat penonton merasa kasihan dan bersimpati pada penderitaannya. Contoh sinetron jenis ini, antara lain Tersanjung, Sephia, Bidadari, Menggapai Bintang, dan Chanda.
Drama sejarah adalah cerita jenis drama yang menampilkan kisah-kisah sejarah masa lalu, baik tokoh maupun peristiwanya. Contoh film yang bercerita tentang peristiwa sejarah, antara lain November 1828, G-30-S/PKI, Soerabaya '45, Janur Kuning, atau Serangan Fajar. Sementara kisah yang menceritakan sejarah, tapi lebih ditekankan pada tokohnya, antara lain TjoetNja Dhien, WaliSongo, dan RA Kartini.
Skenario jenis dokumenter berisi kisah non-fiksi atau non-drama. Biasanya jenis ini menampilkan sebuah kisah nyata dan dibuat di tempat aslinya. Cara membuat skenarionya pun apa adanya, tanpa rekayasa.
Skenario jenis ini berbicara seputar adat istiadat. Misalnya upacara adat pembakaran mayat atau ngaben yang diadakan di Pulau Bali.
Selain itu, bisajugadiangkatupacara-upacarayang sifatnyakeagama-an, misalnya misa kudus saat hari Natal di Vatikan dan lain sebagainya.
Atau, bisa juga mengangkat seputar hukum adat di Papua yang mengharuskan pihak istri untuk tunduk pada suaminya. Hukum adat ini sering kali mengakibatkan sikap kesewenang-wenangan suami, sampai akhirnya kerap terjadi tindak kriminal, misalnya penganiayaan bahkan pembunuhan oleh suami terhadap istrinya.
Skenario jenis ini mengangkat cerita seputar tempat-tempat ber-sejarah. Misalnya, tentang Candi Borobudur kita dapat membuat cerita seputar awal berdirinya, pendirinya, lokasinya, dan lain sebagainya. Atau, bisa juga ditampilkan seputar makam bersejarah yang sering dikunjungi orang untuk berziarah.
Skenario biografi bercerita tentang perjalanan seorang tokoh beserta kisah yang sesungguhnya, tanpa dibumbui pemanis. Misalnya tentang kisah hidup Ir. Soekarno, apa yang terjadi selama dia menjadi presiden Rl, fenomena seputar wanita-wanita yang berada di se-kelilingnya, hingga hubungan spiritualnya dengan Nyi Roro Kidul. Atau, tentang W.R. Soepratman, bagaimana awalnya dia menciptakan lagu Indonesia Raya, apakah benar dia menggunakan biola, hingga soal makamnya di daerah Kenjeran, Surabaya yang pernah hendak digusur.
Propaganda adalah skenario yang bertujuan untuk mempromosi-kan sesuatu. Skenario jenis ini harus bisa mempengaruhi orang agar tertarik mengonsumsi produk yang ditawarkan dalam skenario.
Skenario layanan masyarakat adalah skenario propaganda yang memuat hal-hal berkaitan dengan masalah kemasyarakatan. Misalnya tentang Pengairan Sawah, Listrik Masuk Desa, Penggunaan Telepon yang Efektif, Imunisasi Ba/lta, Pemilu, dan lain sebagainya. Bahasa dalam skenario jenis ini biasanya lebih sederhana, lugas, dan mudah dipahami oleh banyak orang.
Dalam tayangan televisi, skenario jenis ini lebih akrab dengan sebutan iklan. Skenario ini berisi produk yang ingin ditawarkan atau dipromosikan. Misalnya kita hendak mempromosikan produk susu untuk anak-anak, kita bisa saja membuat cerita tentang seorang anak yang sehat dan cerdas di sekolah karena sehari-hari minum susu tersebut.
Skenario semacam ini tidak memerlukan banyak dialog, tapi lebih banyak menonjolkan unsur produk yang ditawarkan, terlebih dari sisi keunggulannya dibandingkan produk lain. Misalnya, kita hendak membuat cerita tentang sabun cuci. Pada iklan lain dengan produk yang sama menyebutkan bahwa produk mereka bisa mencuci dengan bersih, dalam iklan kita tentunya harus ada hal lain yang ditonjolkan. Misalnya, produk sabun cuci ini tidak merusak tangan dan lebih ekonomis harganya.
Durasi tayangan ini sangatlah singkat. Biasanya dalam hitungan detik. Tapi, dalam waktu sekian detik itu kita harus dapat membuat cerita yang benar-benar bisa menarik minat orang untuk membeli produk tersebut.
Dari berbagai jenis cerita skenario tadi, bukannya tidak mungkin dibuat sebuah skenario yang merupakan penggabungan dari beberapa cerita. Misalnya, cerita komedi-misteri, misteri-laga, legenda misteri, tragedi-komedi, komedi-laga, dokumenter-drama, atau yang lainnya. Contoh cerita yang merupakan dokumenter-drama, di antaranya adalah Anak Seribu Pulau yang berisi kisah anak-anak di beberapa pulau di Indonesia.